3.3.a.10. Aksi Nyata Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid; PROGRAM GURU PENGGERAK, KEMDIKBUD RI, DENPASAR 2021
3.3.a.10.
Aksi Nyata
Pengelolaan
Program yang Berdampak pada Murid
Nama
Peserta : DR. PUTU EKA JULIANA JAYA,
S.E., M.Si
NUPTK : 1056748650220003
NIP : 197007242014062002
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas,
TA : VIII, 2020/2021
Sekolah : SMP Negeri 1 Denpasar
PROGRAM
GURU PENGGERAK
KEMDIKBUD
RI
DENPASAR
2021
3.1.a.9. Aksi Nyata
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mempraktikkan proses pembuatan
program yang berdampak pada murid.
Pada tahapan
Demonstrasi Kontekstual, CGP sudah membuat
rancangan program sekolah yang berdampak pada murid. Sekarang, CGP ditantang untuk menjalankan program tersebut berdasarkan rancangan yang
sudah dibuat pada tahap Demonstrasi Kontekstual. Anda memiliki durasi empat (4)
minggu untuk menjalankan rancangan tersebut.
Selama
menjalankan Aksi Nyata, dokumentasikanlah proses yang terjadi, terutama pada
tahapan-tahapan yang dianggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau
video. Setelah empat minggu, CGP diminta untuk mengunggah dua dokumen berikut sebagai
portofolio: Tugas Aksi
Nyata
Sebagai informasi, untuk portfolio yang akan dibuat nanti, CGP akan diminta membuat
sebuah artikel yang ditulis dengan gaya masing-masing CGP namun harus
mengandung keempat komponen dalam kerangka 4P (4F), yaitu:
1.
Peristiwa (Fact)
Latar Belakang
Memasuki modul ke-3 dalam Program
Guru Penggerak ini, Calon Guru Penggerak (CGP) mempelajari tentang bagaimana
seorang pemimpin pembelajaran mampu mengambil sebuah keputusan yang bermanfaat,
damai, dan terbaik bagi semua pihak dalam sebuah situasi dilema etika.
Kompetensi dalam mengambil keputusan yang bijak ini sangat penting dan
bermanfaat bagi kemajuan sebuah lembaga yang dipimpin. Beranjak ke sub modul
berikutnya, CGP diajak untuk mengasah kemampuan dan ketrampilan manajemennya
dengan memanfaatkan sumber daya dalam ekosistemnya. Teknik yang dipakai adalah
ABCD (Asset Based Community Development).
Pada sub modul terakhir, pemimpin pembelajaran ditantang untuk mampu
menyelaraskan seluruh modul sebelumnya untuk melahirkan sebuah program sekolah
yang berdampak pada murid dengan mempertimbangkan tahapan BAGJA atau Inkuiri
Apresiatif (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan
Rencana, Atur Eksekusi), manajemen
resiko, dan juga kerangka MELR (Monitoring,
Evaluating, Learning, and Reporting).
Sangat penting memahami bagaimana
sebuah program sekolah yang dibuat dapat berdampak pada siswa. Sebagai seorang
pemimpin pembelajaran, adalah kewajiban menuntun siswa menuju masa depan nya
agar sampai di masyarakat dengan selamat berbahagia melalui program yang
berpusat pada anak, mengasah kognitif dan karakter anak, dengan mengededepankan
penghargaan akan keunikan dan minat setiap anak. Pada sekolah saya di SMPN 1
Denpasar, saya bermaksud mensosialisasikan lebih jauh tentang praktik ini,
dengan latar belakang dan alasan:
1. Selaku pemimpin pembelajaran perlu
membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan
profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah sebagai bagian dari Merdeka
Belajar.
2. Belum maksimal pemahaman tentang
program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar
Pancasila pada komunitas lingkungan belajar di Sekolah.
3. Perlu dikembangkan pembelajaran
Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah
program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar
Pancasila, di Kelas / Sekolah.Tujuan
Adapun
tujuan dari aksi nyata ini adalah:
1.
Terwujudnya Merdeka Belajar melalui praktek membuat sebuah program sekolah yang berdampak
pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.
2.
Terimbasnya pemahaman tentang praktek membuat sebuah program
sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila,
di Kelas / Sekolah.
3.
Terwujudnya sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran
Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah
program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar
Pancasila, di Kelas / Sekolah.
Pada bagian aksi nyata ini, saya
memilih sebuah program sekolah yaitu terwujudnya
Profil Pelajar Pancasila bagi siswa SMP Negeri 1 Denpasar. Program ini saya
yakini sangat berdampak kepada siswa, terutama dalam mengasah karakter siswa
yang unggul. Keunggulan karakter saya yakini akan diikuti oleh keunggulan
akademis dan non akademis nya; sangat berguna bagi anak itu di masa kini dan
masa depannya.
Tolok Ukur
Tolok ukur dari ketercapaian aksi
nyata tersebut adalah:
1.
Merdeka Belajar sesuai dengan program sekolah yang berdampak
pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah
tercapai.
2.
Pemahaman tentang membuat sebuah program sekolah yang
berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas /
Sekolah dapat dicapai.
3.
Sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka
Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program
sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila,
di Kelas / Sekolah dapat terjadi.
Tahapan BAGJA, Analisis Manajemen
Resioko, dan kerangka MELR dipakai sebagai alat analisa untuk melahirkan
Program Sekolah yang berdampak pada siswa ini, dengan hati-hati ditelusuri satu
per satu bagaimana Profil Pelajar Pancasila dapat diwujudkan di SMP Negeri 1
Denpasar. Tahapannya dapat diamati berikut ini.
Judul Program:
Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar
Tahapan BAGJA – Inkuiri
Apresiatif
Tahapan BAGJA |
Panduan
Tahapan |
Hasil
Tahapan |
B-uat Pertanyaan |
Buatlah pertanyaan untuk mengarahkan kita kepada penelusuran hal-hal
yang akan kita lakukan |
Pertanyaan: Mengapa semakin banyak terdapat
dekadensi moral yang dialami oleh para
pelajar Indonesia? Bagaimana mengatasi/mengurangi dekadensi
moral yang dapat menyebabkan rapuhnya karakter pelajar? Bagaimana cara mewujudkan profil pelajar pancasila ? |
A-mbil Pelajaran |
Ceritakan dan tuliskan pengalaman/kegiatan baik, prestasi yang pernah
terjadi yang berhubungan dengan topik bahasan (profil pelajar pancasila) |
Cerita/pengalaman baik: 1. Banyaknya
kegiatan-kegiatan keagamaan di Bali khususnya di sekolah yang melibatkan
siswa, seperti purnama-tilem setiap 15 hari, perayaan hari raya saraswati
setiap 6 bulan sekali 2. Antusiasnya siswa dalam
mengikuti lomba-lomba akdemik maupun non akademik sebagai bentuk
integritasnya pada sekolah. 3. Terlaksananya kegiatan
ekstrakurikulier yang mengakomodasi potensi anak untuk mengembangkan dirinya
secara mandiri? 4. Terlaksannya kegiatan Ngayah(Gotong
royong dan berkebinekaan global) di sekolah ataupun di pura terdekat yang
dilakukan oleh seluruh siswa 5. Banyaknya prestasi yang
diraih siswa dalam bidang penelitian yang dapat mengasah keterampilan
berpikir kritis dan kreatifnya |
G-ali Mimpi |
Buat gambaran rinci
kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan: -
Karakter seperti apa yang dibayangkan ada dalam diri siswa
(siswa) untuk mewujudkan profil
pelajar pancasila -
Perilaku apa
saja yang ada pada siswa (siswa) yang mengarah pada ciri-ciri profil pelajar
pancasila -
Perilaku
guru seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila -
Perilaku
kepala sekolah seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila -
Perilaku
orang tua seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila -
Hal apa saja
yang perlu dimiliki untuk mewujudkan profil pelajar pancasila |
Cita-cita/ mimpi: -
Siswa yang
memiliki karakter-karakter dalam
profil pelajar pancasila adalah
siswa yang beriman/bertakwa kepada
Tuhan dan berakhlak mulia, memiliki sikap berkebhinekaan global, bergotong
royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. -
Guru adalah sesosok orang yang digugu dan ditiru,
sehingga guru wajib
berakhlak mulia, bersikap adil dan tidak membeda-bedakan siswa, memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya pengembangan diri, dan mengarahkan siswa dengan baik -
Kepala
sekolah yang memberikan
teladan dalam memimpin sekolah -
Orang tua yang mendorong terwujudnya profil pelajar Pancasila harus
mendukung segala kegiatan yang membangkitkan dan mengembangkan karakter
positif siswa di sekolah -
Sekolah wajib memiliki program-program pengembangan pendidikan karakter
dan didukung oleh sarana prasarana serta SDM yang berkualitas (profesional,
sehat jasmani dan rohani, dan berakhlak mulia) |
J-abarkan Rencana |
Membuat cara/strategi mencapai
mimpi-mimpi yang sudah kita tuliskan: -
Rencana/strategi
apa yang perlu dilakukan (siapa melakukan apa)? -
Bagaimana
memonitor dan mengevaluasi rencana tersebut (bisa melihat format kerangka Monev) |
Rencana Program: -
Program ini
dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas
sekolah, seperti kepala sekolah
sebagai penanggung jawab,
para guru sebagai pengajar, pendidik, dan
pemimpin dalam pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mengembangkan
karakter positif yang ada dalam dirinya -
Siswa yang antusias dalam mengikuti
program-program pendidikan karakter di sekolah dan selalu mengembangkan dirinya
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler -
Orang tua yang dapat memfasilitasi siswa untuk pembelajaran di rumah -
Monitor dilakukan oleh siswa kepada
siswa dan untuk siswa sendiri. -
Evaluasi melibatkan guru, kepala
sekolah, dan masyarakat luar
sekolah |
Tahapan BAGJA |
Panduan Tahapan |
Hasil Tahapan |
A-tur Eksekusi |
Menentukan tim inti program: - Siapa koordinator/penanggung jawab
pelaksanaan program - Siapa yang bertugas memonitor dan mengevaluasi jalannya program - Siapa yang bertugas membuat
laporan program - Bagaimana cara komunikasi/koordinasi yang dilakukan tim (melalui pertemuan
(diskusi), rapat mingguan/bulanan
dll) untuk memberi kabar
satu sama lain
tentang jalannya program |
Penanggung
jawab dan mekanisme koordinasi
antar tim: Penanggung Jawab
kegiatan: Kepala sekolah Pengarah : Komite Sekolah Ketua
Program: Wakasek kurikulum Koordinator program: Wakasek dan Komunitas praktisi Anggota : Guru dan pegawai Laporan dibuat oleh Koordinator program dan dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan ketua program dan kepala sekolah. Koordinasi dilakukan dengan
rapat setiap sebulan sekali dengan internal panitia. Hasil rapat internal
dilaporkan kepada anggota (guru dan pegawai). Evaluasi dapat dilakukan
melalui rapat koordinasi dengan komite, kepala sekolah dan guru. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Manajemen Resiko
Program Sekolah
Berdampak Pada Siswa
Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar
Kondisi saat ini |
Kondisi yang akan datang |
Risiko |
||||
Strategis |
Keuangan |
Operasional |
Pemenuhan |
Reputasi |
||
Segala
kegiatan masih dilakukan secara online karena pandemi, sehingga ada
sub-program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang sulit dicapai. |
Diharapkan
kondisi kembali ke new-normal dan segera diberlakukan pembelajaran PTM Offline dengan protokol kesehatan yang
ketat sehingga program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat
tercapai. |
Ketidaksiapan
warga sekolah dalam mengikuti protokol kesehatan, sehingga mengancam
kesuksesan program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP), akibat
pengembalian PJJ Online. |
Minimnya
anggaran untuk memenuhi pendanaan program Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang
diusulkan, dan bila program disetujui saat PTM, ada resiko keuangan memenuhi
fasilitas kesehatan. |
Rendahnya
kehadiran siswa untuk melaksanakan program Profil Pelajar Pancasila
(PPP) di sekolah. |
Tidak
tercapainya target untuk beberapa program pengembangan Profil Pelajar
Pancasila (PPP) karena keterbatasan ruang dan waktu akibat pandemi |
Ketidakpercayaan
orang tua dan masyarakat kepada sekolah dalam melaksanakan program Profil
Pelajar Pancasila (PPP) secara
maksimal |
Kerangka MELR: Monitoring,
Evaluating, Learning, Reporting
Program Sekolah: Terwujudnya
Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar
a. Pertanyaan Kunci
Pertanyaan Kunci |
Sejauh mana program yang telah
berjalan sesuai dengan tujuan utama program? |
Evaluasi Program |
|
b. Fokus Monitoring
Fokus Monitoring |
Pertimbangan Pemilihan |
Pertanyaan Utama Monitoring |
Bagaimana
kegiatan mewujudkan profil pelajar Pancasila (PPP) dapat berjalan dengan baik
di sekolah? |
Untuk
memastikan bahwa kegiatan program dilaksanakan dengan baik |
Apakah ada kendala dan hal yang istimewa selama pelaksanaan program mewujudkan
profil pelajar Pancasila (PPP) di
sekolah? |
c. Metode
Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring |
Sumber Informasi |
Metode |
Kapan/ Bagaimana |
Bagaimana respons murid
saat dipandu
kegiatan mewujudkan profil pelajar
pancasila (PPP) di sekolah? |
Guru, murid |
Wawancara/observasi |
Dalam proses berjalan |
|
|
|
|
d. Strategi
Pengolahan Data
Pertanyaan Monitoring |
Data
yang terkumpul |
Kesimpulan |
Catatan Khusus, Pengecualian,dll |
Bagaimana pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang
dalam tim melaksanakan
perannya dengan baik? |
Semua
orang dalam tim melaksanakan perannya masing-
masing dengan baik. |
Kegiatan program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
(PPP) di sekolah sudah berjalan lancar, atau tidak lancar, atau ada kendala. |
Mencatat semua
hal khusus yang terjadi baik hal yang
buruk maupun yang istimewa. |
e. Pembelajaran Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan
Program |
Faktor-Faktor Penghambat
Pelaksanaan Program |
Pembelajaran |
Koordinasi tim yang baik. |
Beberapa
murid datang terlambat dan kurang
antusias mengikuti kegiatan mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila (PPP) di
sekolah. |
Refleksi: untuk murid yang datang
terlambat dan kurang antusias mengikuti
kegiatan sebaiknya dilakukan proses coaching
terlebih dahulu. |
f. Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM |
Gambaran Umum Program:
kegiatan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
(PPP) di sekolah, merupakan sebuah
program yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan bathin
sehingga mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat |
Deskripsi Pelaksanaan Program: -
Waktu Pelaksanaan:
TBA (to Be Advised) -
Strategi Pelaksanaan Program : Kordinasi Tim yang baik -
Faktor Pendukung dan Penghambat Program : Faktor Pendukung (seluruh modal atau asset kekuatan yang
dimiliki oleh sekolah) Faktor Penghambat (murid datang terlambat dan kurang antusias mengikuti kegiatan) -
Hasil Pelaksanaan Program : Kegiatan kegiatan mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah berjalan lancar |
Evaluasi Program: Untuk murid yang datang
terlambat dan kurang antusias mengikuti
kegiatan sebaiknya dilakukan proses coaching
terlebih dahulu. Anak yang sudah tertib diberikan penghargaan, pujian,
motivasi. |
Pembelajaran Program: 1.
Menyusun refleksi berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan (Fact) 2.
Perasaan murid dan warga sekolah
setelah dilaksanakan kegiatan (feeling) 3.
Pembelajaran baru dari situasi setelah melaksanakan kegiatan (Finding) 4.
Terwujudnya profil pelajar Pancasila di sekolah secara
berkelanjutan sehingga menjadi bekal bagi anak di masa depan. (Future) |
2.
Perasaan (Feelings)
Perasaan saya setelah berhasil
membuat program sekolah yang berdampak pada siswa –“Terwujudnya Profil Pelajar
Pancasila” -, dengan melalui tahapan BAGJA, menganalisis manajemen resiko, dan
juga melakukan langkah sesuai kerangka MELR adalah nyaman, damai, tenang, dan
bahagia. Saya yakin stake holders dalam sekolah saya pun sama perasaannya.
3.
Pembelajaran (Findings)
Saya semakin menyadari bahwa menjadi
pemimpin pembelajaran harus lebih students
center dan students oriented,
lebih luwes, lebih fleksible, lebih memaklumi semua situasi dan memiliki
kompetensi mengambil keputusan yang terbijak dalam kondisi dilema etika,
memanfaatkan semua potensi sumber daya yang terdapat dalam ekosistemnya, serta
menyesuaikan semua program sekolah dengan berpusat sepenuhnya pada anak.
4.
Rencana Penerapan Ke Depan (Future)
Saya akan meneruskan semua teori dan
ketrampilan serta kompetensi untuk selalu membuat program sekolah yang
berdampak pada murid ini secara lebih sering, nyata, dan luas. Dampak positif
dan hasil nya sudah jelas saya rasakan berpengaruh sangat baik bagi siswa, lingkungan
dan stake holders di sekolah, termasuk saya sendiri. Saya pun akan mengimbaskan
semua ilmu pengetahuan yang saya peroleh kepada semua Guru di lingkungan saya.
|
Latar Belakang |
Lini masa tindakan yang akan dilakukan |
|
Selaku pemimpin
pembelajaran perlu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid;
yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah sebagai bagian
dari Merdeka Belajar. |
Tahap persiapan: 2
hari |
|
Belum maksimal
pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan
profil pelajar Pancasila pada komunitas lingkungan belajar di Sekolah. |
Tahap pelaksanaan
(pengumpulan data dan informasi): 3 minggu |
|
Perlu dikembangkan
pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu
membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan
profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah. |
Tahap pengolahan data
dan wawancara: 3 hari |
|
Tahap evaluasi &
pembuatan laporan: 2 hari |
||
Tujuan |
||
Terwujudnya Merdeka
Belajar melalui praktek membuat sebuah
program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar
Pancasila, di Kelas / Sekolah. |
Dukungan yang dibutuhkan |
|
Terimbasnya pemahaman
tentang praktek membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid;
yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah. |
Dukungan berupa ijin
dan kerjasama dari Kepala Sekolah, Ortu, guru lain, serta siswa. |
|
Terwujudnya
sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah
pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang
berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas /
Sekolah. |
Laptop, computer,
printer; disediakan oleh
sekolah. |
|
Kuota internet dan
jaringan internet; disediakan oleh sekolah dan diberikan bantuan oleh
Kemdikbud |
||
Tolok Ulur |
Handphone; milik pribadi |
|
Merdeka Belajar sesuai
dengan program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil
pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah tercapai. |
Aplikasi Microsoft
Office; disediakan oleh sekolah dan milik pribadi |
|
Pemahaman tentang
membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan
profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat dicapai. |
Aplikasi Google
Meeting dan Google Classroom; disediakan oleh sekolah dan milik
pribadi |
|
Sosialisasi dan
penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran
yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu
mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat terjadi. |
5. Bagan Rancangan Aksi
6. Dokumentasi
Dokumentasi 1; dengan siswa saat
menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Dokumentasi 2; dengan siswa saat
menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Dokumentasi 3; dengan Kepala
Sekolah dan Guru-guru saat mendenarkan rancangan Program Sekolah Yang Berdampak
pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Dokumentasi 4; dengan siswa saat
menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Dokumentasi 5; dengan siswa saat
menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Dokumentasi 6; dengan siswa saat
menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.
Komentar
Posting Komentar