Langsung ke konten utama

3.3.a.10. Aksi Nyata Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid; PROGRAM GURU PENGGERAK, KEMDIKBUD RI, DENPASAR 2021

 

3.3.a.10. Aksi Nyata

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid


 

Nama Peserta   : DR. PUTU EKA JULIANA JAYA, S.E., M.Si

NUPTK           : 1056748650220003

NIP                  : 197007242014062002

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas, TA        : VIII, 2020/2021

Sekolah            : SMP Negeri 1 Denpasar

 

 

 

 

 

PROGRAM GURU PENGGERAK

KEMDIKBUD RI

DENPASAR

2021

 

 

 

 

 

 

3.1.a.9. Aksi Nyata

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat mempraktikkan proses pembuatan program yang berdampak pada murid.

Pada tahapan Demonstrasi Kontekstual, CGP sudah membuat rancangan program sekolah yang berdampak pada murid. Sekarang, CGP ditantang untuk menjalankan program tersebut berdasarkan rancangan yang sudah dibuat pada tahap Demonstrasi Kontekstual. Anda memiliki durasi empat (4) minggu untuk menjalankan rancangan tersebut.

Selama menjalankan Aksi Nyata, dokumentasikanlah proses yang terjadi, terutama pada tahapan-tahapan yang dianggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Setelah empat minggu, CGP diminta untuk mengunggah dua dokumen berikut sebagai portofolio: Tugas Aksi Nyata

Sebagai informasi, untuk portfolio yang akan dibuat nanti, CGP akan diminta membuat sebuah artikel yang ditulis dengan gaya masing-masing CGP namun harus mengandung keempat komponen dalam kerangka 4P (4F), yaitu:


1.      Peristiwa (Fact)

Latar Belakang

Memasuki modul ke-3 dalam Program Guru Penggerak ini, Calon Guru Penggerak (CGP) mempelajari tentang bagaimana seorang pemimpin pembelajaran mampu mengambil sebuah keputusan yang bermanfaat, damai, dan terbaik bagi semua pihak dalam sebuah situasi dilema etika. Kompetensi dalam mengambil keputusan yang bijak ini sangat penting dan bermanfaat bagi kemajuan sebuah lembaga yang dipimpin. Beranjak ke sub modul berikutnya, CGP diajak untuk mengasah kemampuan dan ketrampilan manajemennya dengan memanfaatkan sumber daya dalam ekosistemnya. Teknik yang dipakai adalah ABCD (Asset Based Community Development). Pada sub modul terakhir, pemimpin pembelajaran ditantang untuk mampu menyelaraskan seluruh modul sebelumnya untuk melahirkan sebuah program sekolah yang berdampak pada murid dengan mempertimbangkan tahapan BAGJA atau Inkuiri Apresiatif (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana,  Atur Eksekusi), manajemen resiko, dan juga kerangka MELR (Monitoring, Evaluating, Learning, and Reporting).

Sangat penting memahami bagaimana sebuah program sekolah yang dibuat dapat berdampak pada siswa. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, adalah kewajiban menuntun siswa menuju masa depan nya agar sampai di masyarakat dengan selamat berbahagia melalui program yang berpusat pada anak, mengasah kognitif dan karakter anak, dengan mengededepankan penghargaan akan keunikan dan minat setiap anak. Pada sekolah saya di SMPN 1 Denpasar, saya bermaksud mensosialisasikan lebih jauh tentang praktik ini, dengan latar belakang dan alasan:

1.      Selaku pemimpin pembelajaran perlu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah sebagai bagian dari Merdeka Belajar.

2.      Belum maksimal pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila pada komunitas lingkungan belajar di Sekolah.

3.      Perlu dikembangkan pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.Tujuan

Adapun tujuan dari aksi nyata ini adalah:

1.      Terwujudnya Merdeka Belajar melalui praktek  membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

2.       Terimbasnya pemahaman tentang praktek membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

3.       Terwujudnya sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

Pada bagian aksi nyata ini, saya memilih sebuah program sekolah yaitu  terwujudnya Profil Pelajar Pancasila bagi siswa SMP Negeri 1 Denpasar. Program ini saya yakini sangat berdampak kepada siswa, terutama dalam mengasah karakter siswa yang unggul. Keunggulan karakter saya yakini akan diikuti oleh keunggulan akademis dan non akademis nya; sangat berguna bagi anak itu di masa kini dan masa depannya.

 

Tolok Ukur

Tolok ukur dari ketercapaian aksi nyata tersebut adalah:

1.      Merdeka Belajar sesuai dengan program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah tercapai.

2.      Pemahaman tentang membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat dicapai.

3.      Sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat terjadi.

 

Tahapan BAGJA, Analisis Manajemen Resioko, dan kerangka MELR dipakai sebagai alat analisa untuk melahirkan Program Sekolah yang berdampak pada siswa ini, dengan hati-hati ditelusuri satu per satu bagaimana Profil Pelajar Pancasila dapat diwujudkan di SMP Negeri 1 Denpasar. Tahapannya dapat diamati berikut ini.

 

Judul Program:

Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar

Tahapan BAGJA – Inkuiri Apresiatif


Tahapan BAGJA

Panduan Tahapan

Hasil Tahapan

B-uat Pertanyaan

Buatlah pertanyaan untuk mengarahkan kita kepada penelusuran hal-hal yang akan kita lakukan

Pertanyaan:

Mengapa semakin banyak terdapat dekadensi  moral yang dialami oleh para pelajar Indonesia?

Bagaimana mengatasi/mengurangi dekadensi moral yang dapat menyebabkan rapuhnya karakter pelajar?

Bagaimana cara mewujudkan profil pelajar pancasila ?

A-mbil Pelajaran

Ceritakan dan tuliskan pengalaman/kegiatan baik, prestasi yang pernah terjadi yang berhubungan dengan topik bahasan (profil pelajar pancasila)

Cerita/pengalaman baik:

1.      Banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan di Bali khususnya di sekolah yang melibatkan siswa, seperti purnama-tilem setiap 15 hari, perayaan hari raya saraswati setiap 6 bulan sekali

2.      Antusiasnya siswa dalam mengikuti lomba-lomba akdemik maupun non akademik sebagai bentuk integritasnya pada sekolah.

3.      Terlaksananya kegiatan ekstrakurikulier yang mengakomodasi potensi anak untuk mengembangkan dirinya secara mandiri?

4.      Terlaksannya kegiatan Ngayah(Gotong royong dan berkebinekaan global) di sekolah ataupun di pura terdekat yang dilakukan oleh seluruh siswa

5.      Banyaknya prestasi yang diraih siswa dalam bidang penelitian yang dapat mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatifnya

 

G-ali Mimpi

Buat gambaran rinci kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan:

-     Karakter seperti apa yang dibayangkan ada dalam diri siswa (siswa) untuk mewujudkan profil pelajar pancasila

-     Perilaku apa saja yang ada pada siswa (siswa) yang mengarah pada ciri-ciri profil pelajar pancasila

-     Perilaku guru seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila

-     Perilaku kepala sekolah seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila

-     Perilaku orang tua seperti apa yang mendorong terwujudnya profil pelajar pancasila

-     Hal apa saja yang perlu dimiliki untuk mewujudkan profil pelajar pancasila

Cita-cita/ mimpi:

-     Siswa yang memiliki karakter-karakter dalam profil pelajar pancasila adalah siswa yang beriman/bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia, memiliki sikap berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.

-     Guru adalah sesosok orang yang digugu dan ditiru, sehingga guru wajib berakhlak mulia, bersikap adil dan tidak membeda-bedakan siswa, memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya pengembangan diri, dan mengarahkan siswa dengan baik

-     Kepala sekolah yang memberikan teladan dalam memimpin sekolah

-     Orang tua yang mendorong terwujudnya profil pelajar Pancasila harus mendukung segala kegiatan yang membangkitkan dan mengembangkan karakter positif siswa di sekolah

-     Sekolah wajib memiliki program-program pengembangan pendidikan karakter dan didukung oleh sarana prasarana serta SDM yang berkualitas (profesional, sehat jasmani dan rohani, dan berakhlak mulia)

J-abarkan Rencana

Membuat cara/strategi mencapai mimpi-mimpi yang sudah kita tuliskan:

-     Rencana/strategi apa yang perlu dilakukan (siapa melakukan apa)?

-     Bagaimana memonitor dan mengevaluasi rencana tersebut (bisa melihat format kerangka Monev)

Rencana Program:

-     Program ini dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengajar, pendidik, dan pemimpin dalam pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mengembangkan karakter positif yang ada dalam dirinya

-     Siswa yang antusias dalam mengikuti program-program pendidikan karakter di sekolah dan selalu mengembangkan dirinya dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler

 

-     Orang tua yang dapat memfasilitasi siswa untuk pembelajaran di rumah

-     Monitor dilakukan oleh siswa kepada siswa dan untuk siswa sendiri.

-     Evaluasi melibatkan guru, kepala sekolah, dan masyarakat luar sekolah

 

 

 

 

 

Tahapan BAGJA

Panduan Tahapan

Hasil Tahapan

A-tur Eksekusi

Menentukan tim inti program:

-     Siapa

koordinator/penanggung jawab pelaksanaan program

-     Siapa yang bertugas memonitor dan mengevaluasi jalannya program

-     Siapa yang bertugas membuat laporan program

-     Bagaimana cara komunikasi/koordinasi yang dilakukan tim (melalui pertemuan (diskusi), rapat mingguan/bulanan dll) untuk memberi kabar satu sama lain tentang jalannya program

Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi antar tim:

Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah

Pengarah : Komite Sekolah

Ketua Program: Wakasek kurikulum

Koordinator program: Wakasek dan Komunitas praktisi

Anggota : Guru dan pegawai

Laporan dibuat oleh Koordinator program dan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan ketua program dan kepala sekolah. Koordinasi dilakukan dengan rapat setiap sebulan sekali dengan internal panitia. Hasil rapat internal dilaporkan kepada anggota (guru dan pegawai). Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan komite, kepala sekolah dan guru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Manajemen Resiko

Program Sekolah Berdampak Pada Siswa

Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar

Kondisi saat ini

Kondisi yang akan datang

Risiko

Strategis

Keuangan

Operasional

Pemenuhan

Reputasi

Segala kegiatan masih dilakukan secara online karena pandemi, sehingga ada sub-program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang sulit dicapai.

Diharapkan kondisi kembali ke new-normal dan segera diberlakukan pembelajaran PTM Offline dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercapai.

Ketidaksiapan warga sekolah dalam mengikuti protokol kesehatan, sehingga mengancam kesuksesan program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP), akibat pengembalian PJJ Online.

Minimnya anggaran untuk memenuhi pendanaan program Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang diusulkan, dan bila program disetujui saat PTM, ada resiko keuangan memenuhi fasilitas kesehatan.

Rendahnya kehadiran siswa untuk melaksanakan program Profil Pelajar Pancasila (PPP)  di sekolah.

Tidak tercapainya target untuk beberapa program pengembangan Profil Pelajar Pancasila (PPP) karena keterbatasan ruang dan waktu akibat pandemi

Ketidakpercayaan orang tua dan masyarakat kepada sekolah dalam melaksanakan program Profil Pelajar Pancasila (PPP)  secara maksimal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kerangka MELR: Monitoring, Evaluating, Learning, Reporting

Program Sekolah: Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Denpasar

 

   a. Pertanyaan Kunci

 

Pertanyaan Kunci

Sejauh mana program yang telah berjalan sesuai   dengan tujuan utama program?

Evaluasi Program

 

 

 

b. Fokus Monitoring

 

 

Fokus Monitoring

 

Pertimbangan Pemilihan

Pertanyaan Utama Monitoring

Bagaimana kegiatan mewujudkan profil pelajar Pancasila (PPP) dapat berjalan dengan baik di sekolah?

Untuk memastikan bahwa kegiatan program dilaksanakan dengan baik

Apakah ada kendala dan hal yang istimewa selama pelaksanaan  program mewujudkan profil pelajar Pancasila (PPP) di sekolah?


 c. Metode Penggalian Data

 

Pertanyaan Monitoring

Sumber Informasi

Metode

Kapan/ Bagaimana

Bagaimana respons  murid saat dipandu kegiatan mewujudkan profil pelajar pancasila (PPP) di sekolah?

Guru, murid

Wawancara/observasi

Dalam proses berjalan

 

 

 

 

 

d. Strategi Pengolahan Data

 

Pertanyaan Monitoring

Data yang terkumpul

 

Kesimpulan

Catatan Khusus, Pengecualian,dll

Bagaimana pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya dengan baik?

Semua orang dalam tim melaksanakan perannya masing- masing dengan baik.

Kegiatan program mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah sudah berjalan lancar, atau tidak lancar, atau ada kendala.

 

Mencatat semua hal khusus  yang terjadi baik hal yang buruk maupun yang istimewa.


  e. Pembelajaran Program

 

 

Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program

 

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program

 

Pembelajaran

Koordinasi tim yang baik.

Beberapa murid datang terlambat dan kurang antusias mengikuti kegiatan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah.

Refleksi: untuk murid yang datang terlambat dan kurang antusias mengikuti kegiatan sebaiknya dilakukan proses coaching terlebih dahulu.
Anak yang sudah tertib diberikan penghargaan, pujian, motivasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

f.    Pelaporan Program

 

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

Gambaran Umum Program: kegiatan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah, merupakan sebuah program yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan bathin sehingga mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat

Deskripsi Pelaksanaan Program:

-           Waktu Pelaksanaan: TBA (to Be Advised)

-          Strategi Pelaksanaan Program : Kordinasi Tim yang baik

-           Faktor Pendukung dan Penghambat Program :

Faktor Pendukung (seluruh modal atau asset kekuatan yang dimiliki oleh sekolah)

Faktor Penghambat (murid datang terlambat dan kurang antusias mengikuti kegiatan)

-           Hasil Pelaksanaan Program :

Kegiatan kegiatan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) di sekolah berjalan lancar

Evaluasi Program:

Untuk murid yang datang terlambat dan kurang antusias mengikuti kegiatan sebaiknya dilakukan proses coaching terlebih dahulu. Anak yang sudah tertib diberikan penghargaan, pujian, motivasi.

 

Pembelajaran Program:

1.      Menyusun refleksi berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan (Fact)

2.      Perasaan murid dan warga sekolah setelah dilaksanakan kegiatan (feeling)

3.      Pembelajaran baru dari situasi setelah melaksanakan kegiatan (Finding)

4.      Terwujudnya profil pelajar Pancasila di sekolah secara berkelanjutan sehingga menjadi bekal bagi anak di masa depan. (Future)

 

 

 

 

 

2.      Perasaan (Feelings)

Perasaan saya setelah berhasil membuat program sekolah yang berdampak pada siswa –“Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila” -, dengan melalui tahapan BAGJA, menganalisis manajemen resiko, dan juga melakukan langkah sesuai kerangka MELR adalah nyaman, damai, tenang, dan bahagia. Saya yakin stake holders dalam sekolah saya pun sama perasaannya.

 

3.      Pembelajaran (Findings)

Saya semakin menyadari bahwa menjadi pemimpin pembelajaran harus lebih students center dan students oriented, lebih luwes, lebih fleksible, lebih memaklumi semua situasi dan memiliki kompetensi mengambil keputusan yang terbijak dalam kondisi dilema etika, memanfaatkan semua potensi sumber daya yang terdapat dalam ekosistemnya, serta menyesuaikan semua program sekolah dengan berpusat sepenuhnya pada anak.

 

4.      Rencana Penerapan Ke Depan (Future)

Saya akan meneruskan semua teori dan ketrampilan serta kompetensi untuk selalu membuat program sekolah yang berdampak pada murid ini secara lebih sering, nyata, dan luas. Dampak positif dan hasil nya sudah jelas saya rasakan berpengaruh sangat baik bagi siswa, lingkungan dan stake holders di sekolah, termasuk saya sendiri. Saya pun akan mengimbaskan semua ilmu pengetahuan yang saya peroleh kepada semua Guru di lingkungan saya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Latar Belakang

Lini masa tindakan yang akan dilakukan

Selaku pemimpin pembelajaran perlu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah sebagai bagian dari Merdeka Belajar.

Tahap persiapan: 2 hari

Belum maksimal pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila pada komunitas lingkungan belajar di Sekolah.

Tahap pelaksanaan (pengumpulan data dan informasi): 3 minggu

Perlu dikembangkan pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

Tahap pengolahan data dan wawancara: 3 hari

Tahap evaluasi & pembuatan laporan: 2 hari

Tujuan

Terwujudnya Merdeka Belajar melalui praktek  membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

Dukungan yang dibutuhkan

Terimbasnya pemahaman tentang praktek membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

Dukungan berupa ijin dan kerjasama dari Kepala Sekolah, Ortu, guru lain, serta siswa.

Terwujudnya sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah.

Laptop, computer, printer; disediakan oleh sekolah.

Kuota internet dan jaringan internet; disediakan oleh sekolah dan diberikan bantuan oleh Kemdikbud

Tolok Ulur

Handphone; milik pribadi

Merdeka Belajar sesuai dengan program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah tercapai.

Aplikasi Microsoft Office; disediakan oleh sekolah dan milik pribadi

Pemahaman tentang membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat dicapai.

Aplikasi Google Meeting dan Google Classroom; disediakan oleh sekolah dan milik pribadi

Sosialisasi dan penerapan desain pembelajaran Merdeka Belajar di bawah pemimpin pembelajaran yang mampu membuat sebuah program sekolah yang berdampak pada murid; yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila, di Kelas / Sekolah dapat terjadi.

5. Bagan Rancangan Aksi

6. Dokumentasi

Dokumentasi 1; dengan siswa saat menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Dokumentasi 2; dengan siswa saat menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Dokumentasi 3; dengan Kepala Sekolah dan Guru-guru saat mendenarkan rancangan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

 

Dokumentasi 4; dengan siswa saat menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Dokumentasi 5; dengan siswa saat menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Dokumentasi 6; dengan siswa saat menyampaikan Program Sekolah Yang Berdampak pada Siswa – Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi dan Rancangan Aksi Nyata : PROGRAM GURU PENGGERAK - Angkatan 1

  “Menuju Manusia Merdeka bersama Ki Hajar Dewantara Melalui Profil Pelajar Pancasila yang Unggul dan Mengglobal”   Oleh                : Putu Eka Juliana Jaya Kelompok      : 3 Fasilitator       : Bapak Yuli Cahyono Pendamping  : Bapak I Komang Witarsa   Pendidikan adalah tuntutan bagi seluruh kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sedangkan pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin (Dewantara I, 2004). Namun pola yang ada dewasa ini masih cenderung 1 arah, belum berfokus & berpusat pada murid, antar guru masih banyak yang belum kolaborasi. Maka kami perlu mempertajam keterampilan kepemimpinan, menggali lebih dalam tentang jati diri kami, mengasah berbagai keterampilan manajemen sekolah serta memperkaya dan menunjang sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni (Yuli Cahyono,

"Ekonomi - Sejarah - Covid-19; Mari Kita Sambung"

"Ekonomi-Sejarah-Pandemi Covid-19; Mari Kita Sambung" Belajar di Rumah - IPS - Antisipasi Penyebaran Pandemi Covid-19 Selamat Pagi Anak-anak yang Rajn dan Hebat! Pada pagi hari ini, mari kita mencoba menghubungkan Ekonomi dengan Sejarah dan Pandemi Covid-19 ? Kalian tentu bertanya; "Bagaimana ya caranya?" Nah, untuk mempermudahnya; coba kalian amati dan baca dua point di bawah ini. 1.        Apa saja yang mengakibatkan  munculnya aktivitas perdagangan ? Dalam Pandemi Covid-19 ini bagaimana menurut kamu situasi perdagangan di Indonesia? Di masa penjajahan (kolonialisme dan imperialisme) Belanda dan Jepang bagaimana aktivitas perdagangan dilakukan? Apa yang menarik dan menguntungkan menurut mu? 2.        Apa saja tujuan perdagangan antar daerah, antar pulau, dan antar negara? Bagaimana dampak pandemi Covid-19 ini terhadap ke-3 jenis perdagangan tersebut? Di masa penjajahan sebelum kemerdekaan bagaimana aktivitas perdagangan dilakukan? Apa ya

Tri Hita Karana, SEL, dan Dinamika Pengajaran

"Tri Hita Karana Menjadi Energi  Pada  Social Emotional Learning (SEL) Beriringan Dengan Dinamika Pengajaran"  Hari ini bertepatan dengan hari Kartini, 21 April 2020; adalah Sesi ke-4, hari ke-2, WORKSHOP ONLINE PGRI BALI , dengan Nara Sumber dari Vietnam; Prof Nguyen Haidai. Beliau adalah Ketua dari WOW Bali, Yayasan Global banjar International yang sangat ahli di bidang Riset dan Teknologi Pendidikan. Materi yang dibawakan beliau luar biasa dalam upaya menggeser pola pendidikan konvensional menuju yang lebih dinamis sesuai dengan kearifan lokal kita. Contohnya Spirit Tri Hita Karana dan keindahan sistem Banjar di Bali menjadi energi dalam pengajaran.  Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan  falsafah  hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keaneka ragaman  budaya  dan  lingkungan  di tengah hantaman  globalisasi  dan  homogenisasi .  Fokus utama WOW dalam Celebration Program & Framework nya adalah pemanfaatan technolog